Novelty dan Analisis Kritis Konsep Radioaktif
Firdausi / 220343604896
Judul :
Pengaruh Tegangan dan Waktu Pada Pengolahan Limbah Radioaktif Uranium dan ToriumDengan Proses Elektrokoagulasi
Penulis :
Vemi Ridantami, Bangun Wasito, Prayitno.
Tahun Terbit :
2016
Permasalahan :
Metode pengolahan limbah radioaktif dengan metode fisika dan kimia yang telah dilakukan dinilai kurang efektif, memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan limbah uranium dan torium dengan proses elektokoagulasi untuk memisahkan uranium dan torium dalam limbah cair. Kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang kimia dan teknologi proses bahan industri mempunyai keuntungan positif dalam peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Namun, kegiatan penelitian dan pengembangan proses bahan industri nuklir tersebut mempunyai potensi bahaya radiasi terhadap pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup. Selain itu, penelitian dan pengembangan tersebut akan menimbulkan limbah radioaktif yang berpotensi bahaya jika tidak dikelola dengan baik dan tepat.
Novelty :
Limbah cair fasa air dipompa masuk ke dalam bak elektrokoagulasi dengan kecepatan 100 ml/menit. Aliran listrik DC dihidupkan dengan tegangan yang diinginkan, serta stopwatch dihidupkan. Tegangan dibuat konstan, n, dan setiap interval waktu 0, 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 menit dilakukan sampling limbah. Sampel limbah disaring dengan kertas saring, kemudian dilakukan analisis kandungan uranium dan torium dalam limbah dengan spektrofotometer UV-Vis 1800 shimadzu dengan pengompleks arsenazo III, pH diatur pada 1-3 dengan penambahan NaOH dan asam nitrat, dan asam oksalat. Uranium dibaca pada panjang gelombang 652 nm dan torium pada panjang gelombang 665 nm.
Analisis Kritis :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan dan waktu pada proses elektrokoagulasi memberikan pengaruh terhadap penurunan kontaminan uranium dan torium dalam limbah cair. Proses elektrokoagulasi meningkatkan pH air limbah. Bahwa semakin tinggi tegangan, efisiensi penurunan polutan semakin meningkat. Naiknya tegangan akan menyebabkan naiknya arus pada proses elektrokoagulasi, karena arus berbanding lurus dengan tegangan sesuai dengan hukum Ohm.
Meningkatnya arus meningkatkan oksidasi elektroda alumunium sesuai dengan Hukum Faraday I, di mana massa zat yang dihasilkan di elektroda selama proses elektrolisis akan berbanding lurus dengan banyaknya mol elektron yang diberikan pada elektroda. Tabel 1 menunjukkan bahwa semakin tinggi tegangan, semakin besar pula arus yang dihasilkan dan semakin banyak alumunium yang terlarut, sehingga kenaikan tegangan secara tidak langsung berpengaruh dalam produksi. ). Semakin besar arus, semakin tinggi pula produksi, sehingga efisiensi penurunan semakin baik.
Sumber : https://jurnal.batan.go.id/index.php/jfn/article/view/3494/3101
Komentar
Posting Komentar