Novelty dan Analisis Kritis Sifat Dielektrik

Firdausi / 220343604896

Judul :

Monitoring Kadar Air Tanah Melalui Pengukuran Sifat Dielektrik Pada Lahan Jagung 

Penulis :

Bandi H ermawan

Tahun Terbit :

2005

Permasalahan :

Monitor kadar air tanah melalui pengukuran impedensi listrik selama fase awal pertumbuhan tanaman jagung di musim kemarau pada dua taraf pengolahan tanah dan empat jenis mulsa.  Sebagian petak percobaan diolah secara konvensional dan sebagian lagi tidak diolah sama sekali. Selama periode satu bulan pertamatanaman jagung, tanah yang diolah selalu lebih kering pada lapisan 0-10 cm dan cenderung lebih basah padalapisan 10-20 cm dibandingkan tanah yang tidak diolah.  Kombinasi antara 50% mulsa alang-alang dan 50%mulsa kerinyu mampu mempertahankan kadar air tanah yang lebih lebih tinggi di musim kemarau dibandingkanjenis mulsa yang laieltyn.  

Novelty :

Kalibrasi alat diperlukan karena kemampuantanah  menyerap  air  dipengaruhi  oleh  fisik  dankimia  tanah  yang  diteliti  (Ahuja  et  al.,  1995).Tanah  yang  digunakan  untuk  percobaan  dilapangan diambil pada kedalaman tanah 0-20 cm,dikeringanginkan  dan  diayak  dengan  ayakan bermata  saring  2.0  mm,  lalu  kadar  airnya ditetapkan secara gravimetri (Oga, satuan kg kg-1).Tanah kering angin tersebut dimasukkan ke dalam kontainer dan ditimbang, selanjutnya disiram dengan airhingga jenuh dan dibiarkan 24 jam sampai semuapori  terisi  oleh  air.    Pada  kondisi  jenuh,  tanah  didalam  kontainer  ditimbang  kembali.

Analisis Kritis :

Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  nilai impedensi  listrik  yang  terukur  memiliki  tingkat sensitivitas  yang  sangat  tinggi  terhadap  fluktuasikadar  air  tanah.    Nilai  impedensi  listrik  tanah berfluktuasi  cukup  nyata  setiap  hari  pengukuranyang  menunjukkan  adanya  respon  yang  sensitifterhadap perubahan kadar air tanah akibat hujan atau  penguapan. Impedensi  listrik  di  dalam  tanah  sanga tsensitif terhadap perubahan kadar air tanah selama fase  awal  pertumbuhan  tanaman  jagung.    Nilaiimpedensi listrik (Z) dikonversi menjadi kadar airtanah (Og) dengan persamaan Og = 0.59 Z-0,43 pada lapisan 0-10 cm dan รจg = 1.01 Z-0,65 pada lapisan10-20  cm.    Hasil  pengamatan  selama  32  haripertama pertumbuhan jagung menunjukkan bahwapengolahan tanah menyebabkan lapisan tanah 0-10  cm  lebih  kering  dan  lapisan  tanah  10-20  cmlebih  basah  dibandingkan  tanpa  pengolahan. Pemberian  mulsa  sebanyak  2.5  ton  ha-1  alang-alang  yang  dikombinasi  dengan  2.5  ton  ha-1kerinyu  sangat  efektif  dalam  mempertahankanketersediaan air tanah terutama pada lapisan 0-10cm.

Sumber :

https://ejournal.unib.ac.id/JIPI/article/view/4767/2632 


Komentar