Ekserimen Menghitung Momen Inersia dalam Pesawat Atwood Menggunakan Katrol dengan Penambahan Masaa Beban
Firdausi_220343604896_OFF B
Gerak termasuk bidang yang dipelajari dalam mekanika, yang merupakan cabang dari fisika. Seseorang ilmuwan Inggris yang telah berjasa dalam ilmu Fisika terutama dinamika, yakni Sir Isaac Newton (1642-1727). Ia mengungkapkan tiga hukumnya yang terkenal tentang gerak. Hingga saat ini, penemuannya tentang gaya dan gerak masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang teknologi modern yang semakin pesat. Kita dapat menemukan contoh dari dinamika dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada alat menimba air di dalam sumur ketika akan mengambil air. Sistem yang digunakan dalam alat tersebut adalah katrol, yang membantu kita untuk menarik ember yang berisi air dengan menggunakan tali.
Katrol merupakan
sebuah roda yang sekelilingnya diberi tali dan dipakai untuk mempermudah pekerjaan
manusia. Beban akan terasa lebih ringan jika menggunakan katrol. Salah satu
eksperimen fisika yang memiliki prinsip kerja sama dengan katrol adalah alat
pesawat atwood. Pesawat atwood merupakan penerapan dari konsep kinematika dan
dinamika rotasi benda tegar. Benda tegar sebagai objek pembahasan, ukurannya
tidak diabaikan (tidak dianggap sebagai satu titik pusat materi), dengan
resultan gaya eksternal dapat menyebabkan benda bergerak translasi dan juga
rotasi (berputar terhadap suatu poros tertentu).
Pada saat mempelajari
hukum Newton, diketahui bahwa ukuran kelembaman benda pada gerak translasi
adalah massa. Apabila kita perhatikan pergerakan planet pada porosnya,
planet-planet tersebut terus berputar pada sumbunya tanpa berhenti akan selalu
mempertahankan keadaan untuk terus berotasi Dengan demikian, pada gerak rotasi
dikenal istilah kelembaman. Besaran pada gerak rotasi yang analog dengan massa pada
gerak translasi dikenal dengan momen inersia. (Tipler, 1998: 66). Momen inersia
pada suatu benda tegar dapat ditentukan massa dan dimensi fisiknya, baik dengan
cara matematis maupun eksperimen. Metode eksperimen dapat dilakukan sebagai
pembuktian sebuah konsep mengenai momen inersia, besaran-besaran yang terukur
dan yang mempengaruhi nilai momen inersia.
Mekanika klasik adalah teori tentang gerak yang didasarkan
pada konsep massa dan gaya serta hukum-hukum yang menghubungkan konsep fisis
dengan besaran kinematika (perpindahan, kecepatan, dan percepatan). Semua
gejala dalam mekanika klasik dapat digambarkan hanya dengan tiga hukum
sederhana yang dinamakan hukum Newton tentang gerak (Tipler, 1998: 89). Galileo
menyimpulkan jika tidak ada gaya yang diberikan pada benda yang bergerak, benda
itu akan terus bergerak dengan laju konstan pada lintasan yang lurus, dan benda
akan melambat hanya jika ada benda yang diberikan padanya. Berdasarkan penemuan
ini, Isaac Newton (1642-1727) membangun teori geraknya yang terkenal dan
dirangkum dalam “Tiga Hukum Gerak” (Giancoli, 2001: 92)
Pesawat Atwood merupakan alat yang dapat dijadikan sebagai
aplikasi atau sebagai alat yang dapat membantu dalam membuktikan hukum-hukum
Newton, Terbukti bahwa pada kegiatan I massa bergerak lurus berubah beraturan
dan pada kegiatan II massa bergerak lurus beraturan. Momen inersia yang
dihasilkan dalam percobaan Pesawat Atwood memiliki pengaruh terhadap beban yang
diberikan. Apabila massa beban tambahan yang diberikan besar maka momen inersia
yang dihasilkan juga besar, begitu pula sebaliknya.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiHgfTMoYb6AhUN8DgGHXiVCqcQFnoECA4QAQ&url=https%3A%2F%2Fjurnal.ar-raniry.ac.id%2Findex.php%2Fjurnalphi%2Farticle%2Fview%2F7442&usg=AOvVaw34Dgq5LTPu7C72wWcjq6o-
Komentar
Posting Komentar